Penulis: Syarifah Jumiah, S.Pd*
Meskipun petugas piket rutin melakukan razia saat siswa tiba di pintu gerbang, masih saja ada rokok yang lolos dari pemeriksaan. Barang ini disembunyikan di tempat-tempat yang sulit terdeteksi, ataupun rokok diselundupkan oleh siswa terlambat melalui jalur belakang dengan berbagai cara penuh tipu muslihat, lalu rokok tersebut dinikmati selepas makan di kantin. Mereka berpencar mencari sudut aman untuk menghembuskan asap nikotin yang sejatinya sedang merusak paru-paru sendiri. Uang pemberian orang tua yang seharusnya dipakai untuk makanan sehat justru dihabiskan untuk membeli rokok.
Ironisnya, sebagian siswa bahkan berani merokok di ruang kelas. Puntung rokok sering ditemukan berserakan di lantai, diselipkan ke laci meja, bantalan jendela, selokan, bahkan disembunyikan di belakang papan tulis. Lebih memprihatinkan lagi, ada siswa yang merokok di dalam WC sekolah. Padahal, kelas dan lingkungan sekolah adalah tempat belajar yang harus dijaga dengan baik.
Lalu, mengapa siswa dilarang merokok? Mengutip berbagai sumber, alasannya sebagai berikut.
1. Merokok merusak kesehatan paru-paru, jantung, dan organ tubuh lain.
2. Merokok menimbulkan kecanduan nikotin yang sulit dihentikan.
3. Merokok menurunkan konsentrasi belajar dan mengganggu prestasi siswa.
4. Merokok membuat boros uang saku.
5. Merokok mencemari lingkungan sekolah dengan asap dan puntungnya.
6. Merokok melanggar tata tertib sekolah.
7. Merokok memberi pengaruh buruk bagi teman sebaya.
Karena itulah rokok tidak boleh dianggap sepele. Rokok bukan simbol keberanian atau kedewasaan, melainkan sumber masalah. Tidak ada satu pun manfaat dari sebatang rokok. Ia hanya meninggalkan penyakit, kebiasaan buruk, dan penyesalan.
Maka dari itu, berhentilah merokok mulai sekarang! Jadikan sekolah sebagai lingkungan yang sehat, bersih, dan nyaman untuk belajar. Hormati jerih payah orang tua yang menginginkan anaknya sukses, bukan sakit karena efek merokok. Hormati aturan sekolah yang melarang merokok demi kebaikan bersama.
Ingatlah slogan kita "No Smoking", Belajar Yes! Tunjukkan bahwa kalian adalah generasi cerdas, sehat, dan kuat, yang siap meraih masa depan tanpa asap rokok.
Penulis adalah Guru Matematika dan Pembina UKS SMKN 1 Jeunieb
Posting Komentar