SMK Negeri 1 Jeunieb Gelar MPLS Hari ke 4 yang Inovatif : Deklarasi Sekolah Anti Kekerasan dan Perundungan untuk Lingkungan Sekolah Ramah
Jeunieb, 17 Juli 2025 – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Negeri 1 Jeunieb tahun ini menyuguhkan pengalaman yang berbeda dan mendalam bagi para peserta didik baru. Dengan fokus pada pembentukan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan ramah anak, kegiatan MPLS ini sukses menanamkan nilai-nilai pencegahan kekerasan dan perundungan melalui pendekatan yang interaktif dan partisipatif.
Ibu Tuti Alawiyah, S.Pi., MM, selaku koordinator Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) SMK Negeri 1 Jeunieb, tampil sebagai narasumber utama. Dalam sesinya, Ibu Tuti tidak hanya memaparkan secara lugas mengenai dasar hukum serta berbagai bentuk kekerasan dan perundungan yang mungkin terjadi di lingkungan sekolah, namun juga menekankan dampak buruk yang ditimbulkan bagi korban maupun pelaku.
"Pentingnya menjalin hubungan pertemanan sehat menjadi salah satu poin krusial yang kami sampaikan," ujar Ibu Tuti. "Kami ingin membangun kesadaran bahwa setiap individu memiliki peran dalam menciptakan ekosistem sekolah yang positif."
Untuk memperkuat pesan tersebut, Ibu Tuti mengajak seluruh peserta didik baru menyuarakan yel bersama yang membakar semangat: "Mari bersama kita berani berhenti: berhenti melukai, berhenti mendiamkan, dan berhenti tak peduli!" Yel ini disambut antusias, menandakan komitmen kolektif untuk melawan kekerasan.
Sesi yang padat informasi ini dikemas secara apik dengan beragam aktivitas seru. Para peserta diajak terlibat dalam game perkenalan bertajuk "Temukan Harta Karun" yang tidak hanya mencairkan suasana tetapi juga mempererat jalinan pertemanan di antara mereka. Selain itu, pemutaran film dokumenter inspiratif tentang cara mengatasi perundungan turut membuka cakrawala pemahaman dan menumbuhkan empati.
Puncak acara yang paling berkesan adalah Deklarasi Sekolah Anti Kekerasan dan Perundungan. Seluruh peserta dengan khidmat mengikuti ikrar bersama untuk menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari segala bentuk kekerasan. Acara dilanjutkan dengan penandatanganan pada baliho deklarasi yang telah disiapkan, sebuah simbol komitmen kuat dari seluruh elemen sekolah.
"Alhamdulillah, semua berjalan dengan baik dan tertib," pungkas Ibu Tuti. "Kami sangat senang melihat semangat dan antusiasme peserta. Ini menjadi modal penting bagi kami di TPPK untuk terus mengawal terwujudnya SMK Negeri 1 Jeunieb sebagai sekolah yang benar-benar ramah anak, aman, dan nyaman bagi semua."
Kegiatan MPLS ini diharapkan menjadi langkah awal yang kokoh dalam membangun budaya sekolah yang inklusif, menghargai perbedaan, dan anti kekerasan, menjadikan SMK Negeri 1 Jeunieb sebagai teladan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang positif.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Negeri 1 Jeunieb tahun ini menyuguhkan pengalaman yang berbeda dan mendalam bagi para peserta didik baru. Dengan fokus pada pembentukan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan ramah anak, kegiatan MPLS ini sukses menanamkan nilai-nilai pencegahan kekerasan dan perundungan melalui pendekatan yang interaktif dan partisipatif.
Ibu Tuti Alawiyah, S.Pi., MM, selaku koordinator Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) SMK Negeri 1 Jeunieb, tampil sebagai narasumber utama. Dalam sesinya, Ibu Tuti tidak hanya memaparkan secara lugas mengenai dasar hukum serta berbagai bentuk kekerasan dan perundungan yang mungkin terjadi di lingkungan sekolah, namun juga menekankan dampak buruk yang ditimbulkan bagi korban maupun pelaku.
"Pentingnya menjalin hubungan pertemanan sehat menjadi salah satu poin krusial yang kami sampaikan," ujar Ibu Tuti. "Kami ingin membangun kesadaran bahwa setiap individu memiliki peran dalam menciptakan ekosistem sekolah yang positif."
Untuk memperkuat pesan tersebut, Ibu Tuti mengajak seluruh peserta didik baru menyuarakan yel bersama yang membakar semangat: "Mari bersama kita berani berhenti: berhenti melukai, berhenti mendiamkan, dan berhenti tak peduli!" Yel ini disambut antusias, menandakan komitmen kolektif untuk melawan kekerasan.
Sesi yang padat informasi ini dikemas secara apik dengan beragam aktivitas seru. Para peserta diajak terlibat dalam game perkenalan bertajuk "Temukan Harta Karun" yang tidak hanya mencairkan suasana tetapi juga mempererat jalinan pertemanan di antara mereka. Selain itu, pemutaran film dokumenter inspiratif tentang cara mengatasi perundungan turut membuka cakrawala pemahaman dan menumbuhkan empati.
Puncak acara yang paling berkesan adalah Deklarasi Sekolah Anti Kekerasan dan Perundungan. Seluruh peserta dengan khidmat mengikuti ikrar bersama untuk menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari segala bentuk kekerasan. Acara dilanjutkan dengan penandatanganan pada baliho deklarasi yang telah disiapkan, sebuah simbol komitmen kuat dari seluruh elemen sekolah.
"Alhamdulillah, semua berjalan dengan baik dan tertib," pungkas Ibu Tuti. "Kami sangat senang melihat semangat dan antusiasme peserta. Ini menjadi modal penting bagi kami di TPPK untuk terus mengawal terwujudnya SMK Negeri 1 Jeunieb sebagai sekolah yang benar-benar ramah anak, aman, dan nyaman bagi semua."
Kegiatan MPLS ini diharapkan menjadi langkah awal yang kokoh dalam membangun budaya sekolah yang inklusif, menghargai perbedaan, dan anti kekerasan, menjadikan SMK Negeri 1 Jeunieb sebagai teladan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang positif.
Posting Komentar