Pesan Pembina Upacara SMKN 1 Jeunieb: Tegakkan Disiplin dan Moral di Sekolah

Jeunieb, 20 Oktober 2025. Suasana halaman SMKN 1 Jeunieb pada Senin pagi terasa khidmat ketika seluruh siswa mengikuti upacara bendera rutin. Pada kesempatan kali ini, Bapak Hermansyah, S.Pd bertindak sebagai pembina upacara dengan tema yang sangat relevan bagi kehidupan sekolah, yaitu “Menegakkan Tata Tertib dan Moral Siswa.”

Dalam amanatnya, Bapak Hermansyah menegaskan pentingnya kedisiplinan dan kepatuhan terhadap tata tertib sekolah sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa. Menurutnya, aturan sekolah bukan sekadar pembatas kebebasan, tetapi pedoman agar siswa tumbuh menjadi pribadi yang tertib, bertanggung jawab, dan berakhlak baik.

Beliau menyampaikan beberapa poin tata tertib yang harus dipatuhi oleh seluruh siswa. Pertama, setiap siswa wajib membawa perlengkapan belajar seperti buku, pulpen, dan alat tulis lainnya. Kesiapan belajar mencerminkan keseriusan seorang pelajar dalam menuntut ilmu. Kedua, rambut siswa harus selalu rapi dan tidak boleh panjang. “Rambut adalah mahkota, dan mahkota itu harus ditata dengan baik agar menunjukkan kepribadian yang disiplin,” ujar beliau.

Selanjutnya, siswa diingatkan untuk hadir tepat waktu dan tidak meninggalkan sekolah sebelum jam pulang tiba. Hal ini menunjukkan pentingnya menghargai waktu dan tanggung jawab. Selain itu, larangan keras juga diberikan bagi siapa pun yang merokok di lingkungan sekolah. “Sekolah bukan tempat untuk merusak diri, tetapi tempat untuk membangun masa depan,” tegasnya.

Salah satu poin yang mendapat perhatian khusus dari pembina upacara adalah larangan bagi taruna dan taruni untuk menjalin hubungan pacaran selama masih berstatus pelajar. Dalam pesannya, Bapak Hermansyah menuturkan bahwa pacaran di usia sekolah dapat mengganggu fokus belajar dan bertentangan dengan nilai-nilai moral serta ajaran agama Islam.

Dengan tegas namun penuh kasih, beliau meminta para siswa yang sedang menjalin hubungan agar segera mengakhirinya dengan cara yang sopan. “Buka HP kalian, kirimkan pesan kepada pasangan kalian. Katakan dengan rendah hati bahwa hubungan kita berakhir hari ini karena pacaran tidak dibenarkan dalam agama,” tutur beliau di hadapan peserta upacara.

Tidak hanya itu, beliau juga mengingatkan siswa untuk menghapus hubungan di media sosial, seperti Facebook, agar tidak lagi terikat secara emosional dalam hubungan yang belum halal. Pesan ini bukan sekadar larangan, tetapi bentuk perhatian agar siswa mampu menjaga diri, memfokuskan waktu dan pikiran untuk belajar, serta meraih cita-cita mereka.

“Belajarlah dengan sungguh-sungguh agar kalian bisa sukses, mendapatkan pekerjaan yang layak, dan membahagiakan orang tua,” pesan penutup beliau yang disambut dengan tepuk tangan dari para guru dan siswa.

Amanat tersebut menjadi pengingat penting bagi seluruh warga sekolah bahwa kedisiplinan, kerapian, dan fokus pada pendidikan merupakan kunci keberhasilan. Dengan menegakkan tata tertib dan menjaga moralitas, SMKN 1 Jeunieb bertekad mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat dan berakhlak mulia

Penulis: Nasrul Hadi, S.Pd

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama