Oleh Hermansyah, SPd
Saya mendapat undangan dari Bapak Nasrul Hadi untuk hadir langsung ke ruangan tempat proses syuting video UKIN berlangsung, sebagai salah satu persyaratan dalam Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Kehadiran saya bukan hanya sebagai penyemangat, tetapi juga sebagai saksi untuk menyimak bagaimana sebuah pembelajaran dirancang, dikemas, dan direkam secara profesional. Proses syuting ini dibantu oleh Bapak Fajar Mubarik, seorang kameramen sekaligus sutradara berpengalaman dalam produksi konten pendidikan dan dokumentasi sekolah.
Pada awal syuting, Bapak Nasrul tampil sangat energik di hadapan siswa. Beliau membuka pembelajaran dengan salam penuh kehangatan, menanyakan kabar siswa,mengabsensi siswa serta menciptakan suasana kelas yang positif dan menyenangkan. Interaksi ringan namun bermakna ini menjadi fondasi penting sebelum memasuki tahap inti pembelajaran. Sebelum kegiatan dimulai, beliau membagikan lembar tugas berupa soal pretes tentang materi Alat Ukur Mekanik: Jangka Sorong. Hasil pretes yang masih rendah menunjukkan bahwa siswa membutuhkan pendampingan lebih mendalam.
Memasuki kegiatan inti, Bapak Nasrul menjelaskan kembali pengertian jangka sorong, fungsi, serta bagian-bagian penting pada alat tersebut. Untuk memperkuat pemahaman siswa, beliau menampilkan sebuah video pembelajaran melalui slide yang menjelaskan komponen jangka sorong, cara membaca skala utama dan skala nonius, serta contoh perhitungan ketelitian hingga dua angka di belakang koma. Para siswa menonton dengan penuh perhatian sambil mendengarkan penjelasan tentang cara menentukan ketelitian, teknik pengukuran benda kerja, serta penerapannya dalam dunia teknik dan permesinan.
Setelah video selesai, beliau membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok mendapatkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan satu alat jangka sorong untuk dipraktikkan secara langsung. Mereka diminta mengukur benda berupa katup masuk dan katup buang, kemudian mencatat hasil pengukuran tersebut pada LKPD.
Selanjutnya, perwakilan dari setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil kerja mereka. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat pemahaman teori, tetapi juga melatih kemampuan psikomotorik siswa dalam menggunakan alat ukur mekanik secara tepat.
Pada tahap penutup, dengan memanfaatkan sisa waktu sekitar sepuluh menit dari total durasi sembilan puluh menit, Bapak Nasrul membagikan lembar postest untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Nilai postest ini menjadi acuan keberhasilan proses pembelajaran. Setelah postest selesai, beliau menyampaikan rangkuman materi, memberikan penguatan konsep, serta mengajak siswa merefleksikan pembelajaran hari ini. Beliau menutup sesi dengan pesan motivasi agar siswa tetap semangat belajar dan siap menghadapi materi-materi selanjutnya yang tak kalah penting.
Penutup
Proses syuting UKIN PPG ini memperlihatkan dedikasi tinggi Bapak Nasrul Hadi dalam menghadirkan pembelajaran yang berkualitas, terstruktur, dan penuh keteladanan. Semoga beliau sukses meraih gelar Gr., sebagai pengakuan atas kerja keras dan komitmen beliau dalam dunia pendidikan.
Editor : fajar Mubarik,S.Pd

Posting Komentar