Pelaksanaan kegiatan upacara bendera di SMK Negeri 1 Jeunieb hari ini berlangsung luar biasa dan penuh makna. Acara yang menonjolkan kedisiplinan dan kesiapan dari para petugas upacara, yang didominasi oleh taruni, menjadi pembuka pesan penting yang disampaikan oleh pembina upacara.
Vokal MC dan pembaca UUD 1945 yang lantang dan bersahaja turut menambah kekhidmatan suasana. Namun, sorotan utama tertuju pada amanat yang disampaikan oleh Pembina Upacara, Nora Ulfa, S. Pd., guru Bahasa Inggris berparas ayu yang akrab disapa "Ibu Cantik" oleh para taruna dan taruni. Bu Nora, yang juga baru saja menerima SK PPPK pada 3 November lalu, membawakan tema yang sangat relevan dengan kehidupan peserta didik saat ini: Generasi Z (Gen Z).
Generasi Internet: Pisau Bermata Dua
Dalam amanatnya, Bu Nora Ulfa memaparkan bahwa Gen Z adalah "Generasi I" atau Generasi Internet, yang lahir dan tumbuh di tengah pesatnya kemajuan teknologi digital. Beliau menekankan bahwa teknologi, layaknya sebuah pisau, memiliki dua kontribusi sekaligus:
"Teknologi ibarat pisau yang memiliki dua kontribusi sekaligus. Ia bisa menjadi barang yang dapat membunuh karakter positif kita dan juga bisa menjadi fasilitas yang membantu kita untuk berkembang pesat dengan semua informasi bermanfaat darinya."
Peringatan Keras: Dampak Negatif Teknologi dan Krisis Adab
Meskipun teknologi menawarkan kemajuan, Bu Nora secara gamblang menyoroti dampak negatif yang mulai menggerus karakter positif Gen Z, terutama di lingkungan sekolah. Beliau menyebutkan adanya krisis adab dan sopan santun, krisis kepedulian kepada sesama, serta hilangnya empati bahkan kepada orang tua dan guru.
Salah satu contoh perilaku yang disorot adalah kebiasaan taruna/taruni yang tetap asik dengan gadget masing-masing saat guru masuk ke dalam kelas, seolah tidak menyadari atau menghargai keberadaan pendidik.
Menepis Stigma 'Generasi Rebahan
Mengakhiri amanatnya, Bu Nora Ulfa, S. Pd. memberikan motivasi sekaligus tantangan kepada seluruh peserta upacara. Beliau berpesan agar taruna dan taruni SMK Negeri 1 Jeunieb harus mampu membuktikan diri bahwa mereka bukanlah "generasi rebahan" yang pasif dan terlena oleh kemudahan digital.
"Kita harus bisa buktikan bahwa taruna taruni SMK Negeri 1 Jeunieb bukan generasi rebahan. Buktikan kita mampu menjadi generasi yang lebih baik yang mematahkan anggapan sebagai kaum rebahan. Kita bisa menjadi generasi yang bisa maju mengimbangi tumbuhnya teknologi."
Pesan inspiratif ini diharapkan dapat memicu kesadaran kolektif di kalangan pelajar SMK Negeri 1 Jeunieb untuk memanfaatkan teknologi sebagai sarana kemajuan, sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai adab, sopan santun, dan empati sebagai benteng karakter positif.
Penulis Tuti Alawiyah
Editor Hermansyah

Posting Komentar