Kombel SMKN 1 Jeunieb Gelar Pelatihan Integrasi Hasil Survei Lingkungan Sekolah

Komunitas Belajar SMK Negeri 1 Jeunieb kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan pelatihan bertajuk “Integrasi Hasil Survei Lingkungan Sekolah dalam Pengembangan Soal Literasi dan Numerasi”. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari hasil Rapor Pendidikan sekolah yang menunjukkan perlunya penguatan di aspek literasi dan numerasi.

Kegiatan ini berlangsung Rabu (28/5) sore di Seulanga Meeting Room SMKN 1 Jeunieb. 

Menghadirkan Bapak Ihsan Armia, S. Pd. I., Gr. sebagai narasumber dan diikuti lebih 50 para guru dari berbagai mata pelajaran dengan tujuan memberikan pemahaman dan keterampilan dalam memanfaatkan data Survei Lingkungan Sekolah (SLS) untuk merancang soal-soal yang kontekstual dan bermakna. Dengan demikian, soal-soal yang dikembangkan tidak hanya mengukur kemampuan akademik siswa, tetapi juga merefleksikan kondisi nyata yang mereka hadapi di lingkungan sekolah.



Ketua Komunitas Belajar, Ibu Tuti Alawiyah, S. Pi., MM dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya reflektif Komunitas Guru Mata Pelajaran SMK Negeri 1 Jeunieb yang dilakukan oleh sekolah dalam merespons data Rapor Pendidikan.

 “Kami ingin memastikan bahwa hasil survei tidak berhenti sebagai data, tetapi menjadi dasar untuk perbaikan pembelajaran. Salah satunya melalui pengembangan soal yang mengintegrasikan konteks sekolah dan kehidupan nyata siswa,” ujar Ikhsan. 

Lebih lanjut, ditegaskan bahwa guru memiliki peran strategis dalam mendorong perbaikan capaian literasi dan numerasi di sekolah.

“Guru adalah garda terdepan dalam pendidikan. Setiap strategi pembelajaran, soal yang dikembangkan, hingga cara guru membangun interaksi di kelas, menjadi penentu langsung dalam arah perubahan yang ingin dicapai. Jika ingin memperbaiki nilai dalam Rapor Pendidikan, maka perbaikannya harus dimulai dari ruang kelas, dimulai dari kita sebagai guru,” tambahnya.

Menyadari pentingnya peran tersebut, Komunitas Belajar menyelenggarakan pelatihan ini dengan tujuan membangun persepsi yang sama di antara para guru. Dengan pemahaman yang sejalan, diharapkan akan lahir gerakan bersama untuk melakukan pembenahan, khususnya dalam penguatan literasi dan numerasi yang berdampak langsung pada kualitas pembelajaran dan hasil evaluasi pendidikan di sekolah.

Selama kegiatan, peserta mendapatkan pemahaman dasar tentang literasi dan numerasi serta materi tentang cara membaca dan menafsirkan hasil survei lingkungan sekolah, strategi mengembangkan soal literasi dan numerasi berbasis konteks, serta praktik langsung menyusun soal dengan pendekatan tersebut. Para guru merespon baik terhadap pemahaman persepsi literasi dan numerasi yang disampaikan oleh narasumber. Merekau juga berdiskusi dan saling memberi umpan balik terhadap soal yang disusun.

Salah satu guru peserta pelatihan, Bu Salma menyampaikan refleksinya, “Pelatihan ini membuka pandangan saya tentang bagaimana menyajikan teks literasi yang baik sehingga peserta didik menaruh perhatian dan tertarik untuk membacanya. Saya juga menyadari  pentingnya menyusun soal yang tidak sekadar menguji, tetapi benar-benar menumbuhkan daya pikir siswa. Saya jadi lebih sadar bahwa hasil survei sekolah ternyata bisa menjadi bahan yang sangat kaya untuk dikembangkan menjadi soal kontekstual.”

Dalam sesi penguatan materi, Narasumber yang sering disapa Pak Ihsan menekankan bahwa “meningkatkan literasi bukanlah sekadar menumpuk buku, melainkan menghidupkan minat baca dalam diri setiap peserta didik. Kunci keberhasilan program literasi kita terletak pada mengenali dan menyediakan apa yang mereka sukai. Ketika buku yang digemari ada di tangan mereka, saat itulah keajaiban literasi bermula, dan setiap rencana penguatan literasi kita akan benar-benar sampai pada sasarannya.”

Menutup kegiatan pelatihan, narasumber juga mengingatkan pentingnya peran guru dalam membangun fondasi berpikir siswa melalui soal-soal yang bermakna: “Pengembangan soal berbasis literasi dan numerasi bukan hanya tentang menguji, tetapi tentang menguatkan fondasi berpikir peserta didik kita. Ingatlah, bahwa peningkatan literasi dan numerasi tidak hanya menjadi tugas siswa, melainkan tanggung jawab kita bersama sebagai pendidik. Kita adalah arsitek masa depan mereka.”

Dengan pelatihan ini, diharapkan guru-guru SMK Negeri 1 Jeunieb dapat lebih terampil dalam menyusun soal yang tidak hanya mengukur kemampuan dasar siswa, tetapi juga menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, serta kesadaran terhadap lingkungan belajar mereka.

Komunitas Belajar SMK Negeri 1 Jeunieb terus berkomitmen untuk menjadi wadah peningkatan kualitas guru secara kolaboratif. Kegiatan pelatihan ini menjadi salah satu bukti nyata dari semangat “Meningkatkan Kompetensi, Menginspirasi Generasi” yang diusungkomunitas ini.

Penulis Tuti Alawiyah

Editor Humas

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama